Orang tua tidak selesai
mendidik anak dengan mengirimnya ke sekolah, karena waktu anak-anak tetap
paling banyak ada di rumah. Kecerdasan Intelektual/ akademik (IQ) memang
sekolah yang berperan, tapi untuk membentuk anak-anak unggul dengan kecerdasan
emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (ESQ), maka peran orang tua sangatlah
dominan, demikian juga pengaruh media.Empat pilar mendidik anak
sebagai instrumen tahap awal yaitu; Menyampaikan Aturan, Menghukum Anak,
Rewards dan Keteladanan.
Jika anak
hanya di beri pujian, tanpa pernah dihukum, akan menjadi anak manja, bahkan
bisa memberontak seperti Adonia yang tidak pernah ditegor oleh Daud. Jika anak dihukum terus tanpa pernah
dipuji, tentu akan kepahitan da menjadi pendendam atau anak minder dan tidak
ada percaya diri karena selalu disalahkan orang tua. Jenis-jenis dan cara menghukum bahkan tenatang ancaman
dibahas sangat details dalam buku yang bisa menjadi panduan lengkap bagi orang
tua untuk mendidik anaknya.
Empat pilar tersebut pada
dasarnya untuk membentuk pola. Setelah pola terbentuk, kebiasaan terjadi bahkan
karakter baik mulai muncul, maka anak perlu dididik nilai-nilai hidup (value),
motivasi dan hal-hal lainya yang merupakan ‘sesuatu yang didalam’ si anak. Ketika ‘nilai hidup’ dan ‘motivasi’
sudah terbentuk, baik diberi hadiah
atau rewards (sesuatu yang di luar diri anak) atau tidak, anak tetap belajar, karena dia sudah
tahu bahwa itu untuk dirinya sendiri.Karakter, kejiwaan, emosi
anak sangat dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan didengar oleh anak. Survey di
kota-kota besar, anak lulus Tk sudah 5000 jam di depan layar kaca, entah
program TV ataupun VCD, DVD, ini berarti 4 jam sehari. Berapa jam sehari orang tua
berkomunikasi dengan anak? Karena
itu orang tua harus memperhatikan apa yang ditonton oleh anak-anak. Karena beban itu juga, maka Ir.Jarot
Wijanarko mendirikan perusahaan edutainment yang membuat
film edukasi anak-anak ‘The Happy Holy Kids’ (www.thehappyholykids.com)
Buku ini telah mengalami
berbagai penyempurnaan, revisi, edit ulang, di seminarkan sejak tahun 1998
hingga sekarang, sehingga menjadi buku ‘Mendidik Anak’ dengan konsep yang
‘imbang’ dan matang, bahasanya mudah dimengerti, lugas, serta praktis/ mudah diaplikasikan. Imbang
dari sisi theologis dan psikologis, imbang dari sisi ‘idealis’ dan ‘aplikatif’.
Buku ini menjadi unik dan khas karena disertai 43 tanya jawab dari kasus dan
masalah mendidik anak sehari-hari, pertanyaan yang paling sering muncul, ketika
penulis mengadakan seminar atau bedah buku ‘Mendidik Anak’ di berbagai kota
diseluruh Indonesia.
Buku ini dengan mudah bisa
didapatkan di Kharisma, Imanuel, Metanoia, Narwastu, TB.KWAN, TB.Sharon, Visi,
Narwastu dan berbagai toko lainnya
diseluruh Indonesia, harga Rp.30.000,-. Tersedia juga dalam bentuk AUDIO BOOK MP.3.Ir.Jarot Wijanarko dan
istrinya Ir.Esther Setiawati, menikah tahun 1990, bahagia dan dikaruniai 2 putri dan 1 putra yang
pandai-pandai, multi talent, para juara, anak-anak penghiburan yang bisa
dibanggakan orang tuanya, sekaligus bukti hidup, bahwa prinsip-prinsip mendidik
anak yang diajarkan penulis, telah dipraktekkan dan berhasil. Penulis adalah
pendiri Yayasan Pulihkan Indonesia yang melakukan banyak pelayanan dengan
fokus keluarga.
Pak Jarot, saya tertarik untuk membaca buku-buku karangan bapak lagi setelah saya membaca buku bapak yg berjudul hidup produktif. Bagaimana cara saya mendapatkan buku-buku karangan bapak yang lain?
BalasHapusPak Jarot, kalau beli lewat online bisa tidak ya?
BalasHapus